Rabu, 05 Juni 2013

Enggak selamanya...

Ketika kita terbiasa menjadi yang pertama, muncul pertanyaan bagaimana nanti ketika saatnya kita harus mengalah dan menjadi nomer kedua. Ketika kita terbiasa menerima semua pujian serta senyuman, muncul keraguan bagaimana nantinya kita bisa menepuk bahu orang lain dan tulus memuji. Ketika kita terbiasa didengar dan diperhatikan, mungkin akan datang saatnya ketika kita berdiri namun tak satupun menyadari. Ketika kita terbiasa memiliki waktu, akan ada saatnya kita berdiam dan waktu bergulir meninggalkan.

Apakah semua orang mempunyai masanya? bukan mengenai kehidupan tapi tentang keberadaannya. Apakah ketika seseorang dianggap ada, maka nantinya kita harus berfikir dan siap untuk tergantikan?.

Akan ada satu titik dimana semua terlihat sia-sia. Ada sebuah titik dimana muak dan frustasi menari dalam benak kepala kita. Ada saatnya kilasan harapan itu hilang dan tergantikan dengan gambaran seorang pecundang. Kadang akan tiba saatnya, perasaan kuat itu hilang, dan tergantikan rasa bodoh yang menyedihkan.

Kita pernah berjuang berusaha, namun jatuh di tengah jalan. Digoda oleh nikmatnya menyerah, duduk santai, dan mencoba lari dari kenyataan. Kita pernah tersungkup lelah, saat semua energi hilang, dan kemalasan serasa pilihan yang tepat menyesatkan. Kita semua pernah jatuh. Pertanyaannya adalah "Seberapa kuat kita bisa bangkit kembali?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar