Minggu, 30 Desember 2012

Tuhan kapan engkau menjawab pertanyaan bodoh ini?


Tuhan bisakah engkau membuatku bahagia sebelum waktuku habis melihat dunia.
Tuhan bisakah engkau perlihatkan senyumnya walau hanya sekilas.
Tuhan katakan padanya tetesan airmata ini pertanda airmata ini akan selalu jatuh jika dia berikan hatinya untuk yg lain.
Tuhan apa engkau dengar pintaku yg selalu meminta agar engkau ketuk pintu hatinya untuk melihat hati ini yg selalu terbuka tanpa harus ia ketuk.
Tuhan apa dia mengerti apa yg aku rasa,apa yg aku maksud,apa yg aku ingin,apa yg aku pinta kepadamu.
Tuhan bisakah engkau membuat dia rasakan,dia mengerti,dia pahami apa yg aku rasa saat ini.
Tuhan apa engkau sudah ingatkan dia untuk memberi sela dihati kecilnya untuk aku yg sempat nencintainya.
Tuhan apa dia bertanya tentang siapa wanita yg sangat mencintainya yg sangat membutuhkannya tolong katakan padanya itu aku.
Tuhan apa dia tau aku menulis ini dengan sebuah senyum kecil dengan tangan basah dengan mata yg berkaca2 dan hati yg sangat meminta.
Tuhan bisakah engkau jelaskan kenapa aku sangat mencintainya sangat menyayanginya sangat membutuhkannya.
Tuhan kapan engkau beritahu dia saat bulan datang saat bintang menghiasi langit saat gelap menyelimuti awan aku selalu memikirkannya yg pernah mencintaiku.
Tuhan apakah engkau sudah memperlihatkan senyumku dalam mimpinya senyum yg selalu dia pinta saat dia membuatku bersedih.
Tuhan apa yg dia katakan dalam hati kecilnya saat aku pergi melihatnya tertawa dengan wanita itu.
Tuhan kapan engkau memberi waktu untuk dia menjawab pertanyaan ini yg membuat dia bertanya pada hati kecilnya.
Tuhan apa dia sudah menjawab pertanyaan yg sekarang aku tanyakan kepadamu.
Tuhan kapan engkau membangunkanku dari tidur yg berisi mimpi sebuah harapan yg aku sendiri tak tahu kapan itu menjadi nyata.
Tuhan berapa lama lagi engkau memberi waktu untuk membuat dia tahu aku yg selalu membutuhkannya disaat semua orang mengacuhkannya.
Tuhan berapa lama lagi engkau membuat mesin waktu yg membuat waktu dulu menjadi sekarang.
Tuhan bisakah engkau membuatku menjadi wanita yg dulu dia inginkan.

Tuhan cukuplah 1000 pertanyaan yg aku pertanyakan kepadamu dan cukuplah 1 jam engkau menjawabnya.
Tuhan bisakah engkau menjawab pertanyaanku sehari sebelum aku pergi,sehari sebelum aku tak bisa lagi mendengar apa jawabanmu.sehari sebelum dia tak lagi membuatku bahagia.sehari sebelum senyum kecilku berubah menjadi senyum lebar saat dia mengatakan ‘aku mencintaimu tanpa harus kamu mengemis memintaku kembali seperti yg aku lakukan saat aku mencintaimu menjadi milikku’.