Setiap orang pasti akan menjadi sosok yang ababil bin galau
bila harus ngomongin hal tentang cinta. Cinta itu apa sih ? terus siapa sih cinta gue ? begitula sejumlah
pertanyaan yang selalu menjelimet di dalam hati para pengemis cinta. Cinta
telah menjadi bagian penting yang sulit dipisahkan dalam kehidupan setiap
mahluk hidup tanpa terkecuali. Cinta memiliki peran tersendiri, bukan antagonis
atau pun protagonis tapi cinta ya cinta, dia mampu memainkan perannya tanpa di
perintah oleh seorang sutradara sekali pun. Cinta juga gak kenal usia, semua
bebas jatuh cinta tidak ada pembatasan. Yang ada pembatasan itu saat lo
lagi mau nonton film 18 plus di bioskop doang sih.
Cinta itu
abstrak, tidak bisa membentuk pada suatu pola tertentu, kadang cinta menjadi
obat penyejuk tapi kadang kala cinta jugalah sumber masalah. Saat ini udah
banyak banget para pengemis cinta dan fakir-fakir asmara korban keganasan
cinta, udah gak bisa di hitung lagi berapa jumlahnya.
Di usia gue
yang telah memasuki semester ke 2 di bangku SMA ini, gue cukup banyak ngalamin
asem manis dalam dunia percintaan. Mulai yang normal sampai yang paling
abnormal kayak gue harus mengalamin cinta lokasi alias gue menyukai 2 orang
katak beradik..eh salah maksudnya kakak beradik. Selama asem manis itu juga gue
perlahan tapi pasti, selalu mengendus dan menemukan jenis cinta dalam
kehidupan, seperti cinta monyet, cinta abg (baca : abege), cinta berat di
ongkos, cinta labil, cinta karena materi, cinta siti nurbaya dan cinta
lain-lainnya. Tinggal lo pilih aja deh, mampunya dimana.
Ngomongin
tentang cinta gue jadi inget dengan perkataan guru fisika gue sewaktu SMP
ditempat gue kursus, beliau ngomong kayak gini “anak-anak kalian sekarang telah
memasuki masa terakhir dalam sekolah SMP yang labil, maka dari itu kalian
nikmatilah waktu demi waktu ini, dan rasakanlah bagaimana rasanya jatuh cinta
di masa sekolah itu wajib loh”, setelah guru gue ngomong kayak gitu, kelas jadi
hening bahkan suaru kentut pun tak terdengar, hanya bau doang yang terasa dan
tidak lama kemudian posisi tangan banyak mengalamin perubahan, yang tadinya di
meja sekarang di posisi hidung sembari mencoba menutupin hidung mereka
masing-masing, kalo gue sih gak ngerasa bau karena gue yang kentut itu haha
bercanda... Banyak teman-teman gue pada nundukin kepala di saat hening itu,
mungkin sebagian besar dari mereka belom merasakan cinta kali ya jadilah
seperti itu, gue juga diam saat itu tapi sebenarnya hati gue tersenyum karena
gue bersyukur bisa merasakan cinta di masa sekolah walaupun agak tragis, tapi
gak apa deh, gue tetep harus bilang…merdeka…hidup cinta !!!.
Sekedar
kasih tau, yang gue maksud cinta dalam tulisan ini, bukanlah seseorang yang
memakai nama samaran cinta kayak di berita-berita kriminal gitu, bukan.
Cinta gak
tau dari mana asal-usulnya, cinta emang sulit di deskripsikan. Cinta itu udah
mirip dengan jelangkung, kalo jelangkung datang gak di jemput pulang gak di
antar, sedangkan cinta datang gak di sangka pulangnya mabuk kepayang, begitulah
cinta...